Saterdag 23 November 2013

Misteri Taman Hiburan yang Terkutuk Di Jepang

1 opmerkings

Misteri Taman Hiburan yang Terkutuk Di Jepang

Di Jepang, tepatnya prefektur Fukushima, ada sebuah taman hiburan, Takakanonuma Greenland yang punya cerita aneh. Semula taman ini dibuka pada tahun 1973 lalu ditutup tiba-tiba dua tahun kemudian. Alasannya karena sepi pengunjung, penjualan tiket merugi. Namun berkembang pula gosip sebenarnya ditutup karena ada beberapa orang yang mati.

Setelah 10 tahun terbengkalai, akhirnya Takakanonuma dibuka kembali tahun 1986. Sayang, karena kalah bersaing dengan Tokyo Disneyland maka ditutup selamanya sejak 1999.

Mungkin kisah ini terlihat biasa saja. Takakanonuma hanya menyisakan wahana-wahana yang berkarat. Roller coaster, kincir putar, dan semuanya benar-benar diabaikan. Lalu apa lagi? Tempat ini yang selalu berkabut mungkin cukup menimbulkan rasa takut, seolah-olah jadi tempat penuh magis. Apakah benar demikian?

Sebelum Takakanonuma akhirnya dihancurkan oleh pemerintah setempat pada 2006, seorang turis Inggris, Bill Edwards membuat foto-foto di taman hiburan ini. Obyek fotonya ingin menampilkan bangku-bangku di wahana yang kosong dan berkarat, roller coaster yang berkabut, serta banyak lagi.

Konon, terjadi keanehan saat ia ingin mengunggah hasil jepretannya di komputer. Hanya satu foto yang bisa muncul. Foto yang menggambarkan jalan masuk dan muncul penampakan gadis kecil yang melihat ke arah kamera.

Ini mungkin hanya legenda urban belaka, karena foto yang dimaksud susah dicari keabsahannya di Google. Seorang pengguna Wattpad memajang foto berikut. Rasanya tak meyakinkan, walau cukup seram kalau dilihat terus-menerus.
Baca Selengkapnya →

Misteri angka 4 Romawi di Jam Gadang

0 opmerkings

Misteri angka 4 Romawi di Jam Gadang

Jam Gadang memiliki denah dasar seluas 13 x 4 meter. Bagian dalam menara jam setinggi 26 meter ini terdiri dari beberapa tingkat, dengan tingkat teratas merupakan tempat penyimpanan bandul. Bandul tersebut sempat patah hingga harus diganti akibat gempa pada tahun 2007.
Terdapat 4 jam dengan diameter masing-masing 80 cm pada Jam Gadang. Jam tersebut didatangkan langsung dari Rotterdam, Belanda melalui pelabuhan Teluk Bayur dan digerakkan secara mekanik oleh mesin yang hanya dibuat 2 unit di dunia, yaitu Jam Gadang itu sendiri dan Big Ben di London, Inggris. Mesin jam dan permukaan jam terletak pada satu tingkat di bawah tingkat paling atas. Pada bagian lonceng tertera pabrik pembuat jam yaitu Vortmann Relinghausen. Vortman adalah nama belakang pembuat jam, Benhard Vortmann, sedangkan Recklinghausen adalah nama kota di Jerman yang merupakan tempat diproduksinya mesin jam pada tahun 1892.
Sepintas, mungkin tidak ada keanehan pada bangunan jam setinggi 26 meter tersebut. Apalagi jika diperhatikan bentuknya, karena Jam Gadang hanya berwujud bulat dengan diameter 80 sentimeter, di topang basement
dasar seukuran 13 x 4 meter, ibarat sebuah tugu atau monumen. Oleh karena ukuran jam yang lain dari kebiasaan ini, maka sangat cocok dengan sebutan Jam Gadang yang berarti jam besar.

Bahkan tidak ada hal yang aneh ketika melihat angka Romawi di Jam Gadang. Tapi coba lebih teliti lagi pada angka Romawi keempat. Terlihat ada sesuatu yang tampaknya menyimpang dari pakem. Mestinya, menulis angka Romawi empat dengan simbol IV. Tapi di Jam Gadang malah dibuat menjadi angka satu yang berjajar empat buah (IIII). Penulisan yang diluar patron angka romawi tersebut hingga saat ini masih diliputi misteri.

Tapi uniknya, keganjilan pada penulisan angka tersebut malah membuat Jam Gadang menjadi lebih “menantang” dan menggugah tanda tanya setiap orang yang (kebetulan) mengetahuinya dan memperhatikannya. Bahkan uniknya lagi, kadang muncul pertanyaan apakah ini sebuah patron lama dan kuno atau kesalahan serta atau atau yang

lainnya. Dari beragam informasi ditengah masyarakat, angka empat aneh tersebut ada yang mengartikan sebagai penunjuk jumlah korban yang menjadi tumbal ketika pembangunan. Atau ada pula yang mengartikan, empat orang tukang pekerja bangunan pembuatan Jam Gadang meninggal setelah jam tersebut selesai. Masuk akal juga, karena jam tersebut diantaranya dibuat dari bahan semen putih dicampur putih telur.

Jika dikaji apabila terdapat kesalahan membuat angka IV, tentu masih ada kemungkinan dari deretan daftar misteri. Tapi setidaknya hal ini tampaknya perlu dikesampingkan.
Sebagai jam hadiah dari Ratu Belanda kepada controleur (sekretaris kota), dan dibuat ahli jam negeri Paman Sam Amerika, kemungkinan kekeliruan sangat kecil. Tapi biarkan saja misteri tersebut dengan berbagai kerahasiaannya.

Namun yang patut diketahui lagi, mesin Jam Gadang diyakini juga hanya ada dua di dunia. Kembarannya tentu saja yang saat ini terpasang di Big Ben, Inggris. Mesin yang bekerja secara manual tersebut oleh pembuatnya, Forman (seorang bangsawan terkenal) diberi nama Brixlion.

Sekarang balik lagi ke angka Romawi empat, apakah pembuatan angka empat yang aneh itu disengaja oleh pembuatnya, juga tidak ada yang tahu. Tapi yang juga patut dicatat, bahwa Jam Gadang ini peletakan batu pertamanya dilakukan oleh seorang anak berusia enam tahun, putra pertama Rook Maker yang menjabat controleur Belanda di Bukittinggi ketika itu.

Ketika masih dalam masa penjajahan Belanda, bagian puncak Jam Gadang terpasang dengan megahnya patung seekor ayam jantan. Namun saat Belanda kalah dan terjadi pergantian kolonialis di Indonesia kepada Jepang, bagian atas tersebut diganti dengan bentuk klenteng. Lebih jauh lagi ketika masa kemerdekaan, bagian atas klenteng diturunkan diganti gaya atap bagonjong rumah adat Minangkabau.
Baca Selengkapnya →
Vrydag 15 November 2013

Puluhan UFO Berhasil Diabadikan Seorang Fotografer

0 opmerkings

Puluhan UFO Berhasil Diabadikan Seorang Fotografer

Fotografer asal Arizona berhasil menangkap tiga kelompok Unindentified Flying Object (UFO) yang melintas di perbukitan yang terdapat di Gila Bend, Arizona. Fotografer yang tidak disebutkan identitasnya itu menangkap lima gambar dari cahaya merah yang diklaim sebagai UFO terbang yang membuat formasi.

"Saya merupakan fotografer outdoor. Saya mengambil gambar langit sesuai apa yang saya lihat. Seringkali saya mengetahui objek apa yang saya tangkap. Namun kali ini saya tidak dapat menjelaskan objek apa itu," kata fotografer itu melalui situs azfamily.com, Jumat, (23/11/2012).

Gambar yang diduga sebagai UFO itu telah diunggah ke situs UFO Sightings Daily pada 16 November lalu. Fotografer itu menjelaskan bahwa objek tersebut ia tangkap saat sedang memotret matahari terbenam di Gila Bend, Arizona.

"Saya tangah fokus untuk memotret matahari terbenam. Tiba-tiba, mata saya menangkap sebuah benda aneh melintas di atas bukit. Saya menangkap objek itu menggunakan kamera Nikon d7000 serta lensa 105mm dengan tripod untuk membantu menangkap lima gambar," paparnya.

Beberapa menit kemudian, ia menambahkan dua kelompok UFO tiba-tiba muncul. Dalam satu gambar, ia mendapati tiga kelompok UFO terbang bersama di atas bukit. Berbekal pengalaman, ia menggunakan eksposur yang sesuai dengan kondisi pencahayaan yang minim.

"Objek itu cukup jauh dari posisi saya. Saya perkirakan objek itu berada 20 mil dari posisi saya. Obek itu bergerak tak menentu. Saya cukup kesulitan untuk menangkap gambar dari objek tersebut," katanya.

Dalam keterangannya, fotografer itu juga menjelaskan objek yang tiba-tiba menghilang dari pandangannya. Untuk diketahui, Gila Bend merupakan sebuah kota kecil yang didirikan pada 1872. Tempat ini memang menjadi lokasi yang populer dengan penampakan UFO. Dalam lima tahun terakhir saja, setidaknya 12 penampakan UFO telah terekam. (fmh)
#mistis
Baca Selengkapnya →